ILMU BAHAN
1.BAHAN ISOLATOR(PENYEKAT)
Bahan
penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu
bahan
yang
digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian-bagian yang
berteganganatau bagian-bagian yang aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini
perlu diperhatikanmengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, sepeti : sifat
listrik, sifat mekanis, sifat termal,ketahanan terhadap bahan kimia, dan
lain-lain.
a.
Sifat Listrik
yaitu suatu bahan yang mempunyai
tahanan jenis listrik yang besar agar dapat
mencegah
terjadinya rambatan atau kebocoran arus listrik antara hantaran yang berbeda tegangan
atau dengan tanah. Karena pada kenyataannya sering terjadi kebocoran, maka harus
dibatasi sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas yang ditentukan oleh
peraturan yang berlaku (PUIL : peraturan umum instalasi listrik).
b.
Sifat Mekanis
Mengingat sangat luasnya
pemakaian bahan penyekat, maka perlu dipertimbangkan kekuatannya supaya dapat
dibatasi hal-hal penyebab kerusakan karena akibat salah pemakaian. Misal
memerlukan bahan yang tahan terhadap tarikan, maka dipilih bahan dari kain
bukan dari kertas karena lain lebih kuat daripada kertas.
c.
Sifat Termis
Panas yang timbul pada bahan
akibat arus listrik atau arus gaya magnitberpenga-ruh kepada penyekat termasuk
pengaruh panas dari luar sekitarnya. Apabilapanas yang terjadi cukup tinggi,
maka diperlukan pemakaian penyekat yang tepat agar panas tersebut tidak merusak
penyekatnya.
d.
Sifat Kimia
Akibat panas yang cukup tinggi
dapat mengubah susunan kimianya, begitu pula kelembaban udara atau basah
disekitarnya. Apabila kelembaban dan keadaan basah tidak dapat dihindari, maka
harus memilih bahan penyekat yang tahan air, termasuk juga kemungkinan adanya
pengaruh zat-zat yang merusak seperti : gas, asam, garam ,lkali, dan
sebagainya.
2. Bentuk Penyekat
Bentuk penyekat menyerupai dengan
bentuk benda pada umumnya, yaitu : padat,cair, dan gas sesuai dengan
kebutuhannya.
1.Penyekat
bentuk padat
Bahan
Tambang
Bahan tambang adalah bahan yang
berasal dan terdapat dari penggalian dalam
tanah
dalam bentuk bijih (seperti besi, seng, bongkahan batu : pualam, batu tulis,
dll.)
yang
harus diproses dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Beberapa
macam
bahan tambang tersebut antara lain :
a.Batu
pualam,
yaitu batu kapur (CaCo3) atau
dolomit merupakan bongkahan batu
besar
yang dipotong-potong menjadi lempengan tebal dengan ukuran tertentu.
b.Asbes,
yaitu bahan berserat, tidak kuat dan mudah
putus, dan sebenarnya kuat baik
digunakan
untuk penyekat listrik..
c.Mika.
Mika ini mempunyai sifat-sifat
teknis yang baik, sehingga banyak digunakan
sebagai
bahan penyekat.
d.
Mikanit.
Yaitu Mika yang telah mendapat
perubahan bentuk maupun susunan
bahannya
sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika dan terkadang dengan tambahan
kain,
kertas atau pita adalah untuk memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat
mempertinggi
daya sekat listrik, dan untuk menanbah kekuatan mekanis agar tidak
retak
jika digulung atau dilipat.
e.
Mikafolium.
Yaitu sejenis mikanit dan sebagai
bahan menggunakan mika yang
ditaburkan
di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan bahan sintetis lain.
Mikafolium
mudah dibengkokan dengan cara pemanasan, dan bahan ini digunakan
sebagai
penyekat untuk pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin
listrik
tegangan tinggi.
f.
Mikalek .
Yaitu dengan menggunakan gelas
dan plastik sebagai bahan dasar, bubuk
mika
sebagai pengisi dan ditambah perekat pernis kemudian dicetak. Pengepresan
cetakan
membutuhkan suhu yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga
bahan
ini mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
g.
Batu tulis.
Yaitu merupakan bahan penyekat
dengan bentuk berlapis -lapis dan
mudah
dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok
halus
seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai penyekat, tetapi kurang
menarik
dan dapat menyerap air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panas
tetapi
bahan ini sudah jarang dipakai.
h.
Phlogopite.
Yaitu batu ambar mika yang
mengandung kalium, silikat magnesium
aluminium
yang berasal dari kanada dan madagaskar. Sedangkan Muscivite adalah
mika
putih yang mengandung kalium, silikat aluminium yang merupakan salah satu
bahan
penyekat terbaik karena lebih kuat, lebih keras, lebih fleksibel daripada
Phlogopite
dan
juga tahan terhadap asam dan zat alkali.
2.
Bahan Berserat
Bahan dasar yang dipergunakan
untuk bahan berserat berasal dari tiga mac am,
yaitu
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan ini
kurang
baik sebagai bahan penyekat listrik karena sifatnya sangat menyerap cairan,
sedangkan
cairan itu dapat merusak penyekat yang menyebabkan daya sekatnya
menurun.
Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah sehingga murah
harganya;
daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan dengan disusun berlapis-lapis
dan
dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis
dan
daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai penyekat
listrik.
Bahan
yang termasuk bahan berserat, antara lain :
a.
Benang
Benang merupakan hasil pemintalan
pertama dari sebuah kapas yang berserat cukup panjang, setelah biji-bijinya
yang menempel dipisahkan terlebih dahulu. Dari kumpulan benang ini dapat dibuat
tali, pita, dan kain tenun, yang selanjutnya disebut dengan tekstil. Dalam
bidang kelistrikan banyak digunakan sebagai penyekat kawat.
Pemakaian
benang banyak dipakai untuk penyek at kawat halus yang digunakan dalam pembuatan
pesawat-pesawat cermat seperti pengukuran listrik. Sekarang banyak digunakan
benang sintetis dari bahan plastik, gelas, dan sebagainya karena lebih kuat dan
tahan panas.
b.
Tekstil
Dengan menenun benang menjadi
tekstil (pita dan kain dengan berbagai macam corak,ukuran dan kualitas)
maksudnya adalah untuk memperoleh penyekat yang lebih baik,yaitu pertama lebih
kuat, dan kedua dalam beberapa hal mempermudah teknis pelaksanaan (membalut
lilitan penyekat kawat). Selain tekstil dari kapas, ada juga dari serat
yumbuh-yumbuhan yang dikenal dengan nama lena (linnen). Bahan ini
lebih kuat daripada kertas. Pada tekstil ini ada yang terbuat dari bahan
tiruan (sintetis), dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan
sebagai penyekat kawat-kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dan sebagainya.
Karena sifat tekstil ini dapat menyerap cairan,maka untuk memperbaiki daya
sekatnya dilapisi atau dicelup ke dalam cairan lak penyekat.
c.
Kertas
Bahan dasar kertas adalah
selulosa, dimana bahan ini adalah zat sel tumbuh-tumbuhan yang terdapat antara
kulit dan batangnya. Selulosa ini berserat, fleksibel, lunak dan menyerap air,
sedangkan bahan pembuat kertasnyadiambil dari kayu, merang, rami majun (sisa
bahan tekstil), dan lain-lain.Kertas yang terlalu kering atau lembab, kekuatan
penyekatnya berkurang karena kertas sangat menyerap cairan, sehingga untuk
mengatasinya kertas dilapisi lak penyekat.Penggunaan kertas untuk penyekat
selain sebagai pembalut lilitan kawat dan kumparan,juga untuk penyekat kabel
dan kondensator kertas. Untuk memenuhi tebal yang diharapkan kertas dibuat
berlapis -lapis.
d.
Prespan
Prespan juga sebetulnya kertas,
karena bahan dasarnya sama hanya berbeda sifatsifatnya saja. Dibandingkan
dengan kertas, prespan lebih padat sehingga kurang
menyerap
air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan tegangan tinggi sehingga lebih
keras dan lebih kuat, tetapi dapat dibengkokan dengan tidak retak-retak
sehingga
baik
sekali untuk penyekat alur stator atau rotor mes in listrik, juga pada
transformator
sebagai
penyekat lilitan dan kawatnya.Prespan ini di pasaran berbentuk lembaran atau
gulungan dengan ukuran tebal antara 0,1 sampai 5 mm, warnanya
kekuning-kuningan, coklat muda atau abu. Karena daya menyerap air masih ada,
maka dalam pelaksanaannya selalu masih perlu dilapisi lak penyekat.
e.
Kayu
Pada tahun-tahun yang silam, kayu
banyak digunakan sebagai penyekat misalnya untuk tiang listrik, karena terdapat
dimana-mana dan harganya murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi, beton,
dan bahan sintetis. Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya cukup tinggi
tergantung dari macam dan kerasnya kayu, tetapi kelemahannya adalah menyerap
air, dapat rusak karena hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya
day a tahan lama, maka kayu harus diawetkan lebih dahulu.
f.
Fiber Pulkanisir
Proses pembuatan bahan ini
sebelum digulung pada silinder baja, kertas dilewatkan melalui larutan chlorida
seng (ZnCl2) yang panas. Tiap lapisan direkatkan dengan perekat sampai mencapai
tebal lapisan yang dikehendaki pada gulungan tersebut.Pembersihan kembali zat
chlorida seng dilakukan dengan air bersih, kemudian di pres menjadi lembaran,
papan, atau dibuat pipa dengan tebal antara 0,5 sampai 25 mm.Bahan ini kuat
sekali, tetapi menyerap air sehingga sebelumnya dilapis dahulu dengan parapin,
minyak transformator atau zat lain serupa.
g.
Kain Pernis
Bahan kain yang telah dipernis
sering disebut dengan cambric. Kelebihan bahan ini adalah fleksibel,
kekuatan mekanisnya tinggi sedangkan lapisan pernisnya merupakan penyekat
listrik yang baik. Sehingga daya penyekat semacam ini sangat luas digunakan pada
pekerjaan mesin listrik, peralatan, serta kabel listrik selain dijadikan pita
dan pembalut. Macam penyekat ini dapat digunakan untuk suhu sekitar 1000C,
dengan bahan sintetis seperti polyester dan polyamid.Kain pernisan dijual dalam
gulungan dengan lebar kira-kira 1 yard dan panjang antara 45 yard sampai 90
yard.
h.
Pita Penyekat
Bahan ini banyak digunakan dalam
bidang instalasi listrik, yang merupakan pita penyekat dengan campuran karet
dalam gulungan kecil antara 1 dan 5 cm lebar dan garis tengah luar kira-kira 15
cm. Tebal pita kira-kira 0,25 mm. Sekarang banyak pita perekat terbuat dari
bahan sintetis kuat dan tidak menyerap air, tetapi tidak untuk suhu yang
tinggi.
3.Gelas
dan Keramik
a.
Gelas
Gelar merupakan penyekat yang
baik untuk arus listrik, tetapi kekuatan mekanisnya kecil dan sangat rapuh
tidak seperti bahan keramik. Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk
pembuatan bola lampu pijar, termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu
suatu tenpat seperti tempat penetasan telur), dan lain-lain. Untuk hiasan penerangan
listrik banyak dipakai ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur (matglas)
dan kaca opal, yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas
seperti gelas kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas flint.Bahan
baku pembuatan gelas adalah kuarsa dan kapur yang dicairkan bersama-sama dengan
bahan lainnya. Paduan kuarsa dengan oksida timbel menghasilkan gelas kristal,bahan
baku ditambah dengan potas menghasilkan gelas kali, dan penambahan soda menghasilkan
gelas natron. Pengerjaan bahan baku di atas biasanya dipanaskan sampai +
20000C, sehingga menjadi encer dan baru dikerjakan.
b.
Keramik
Keramik didapat dari bahan galian
dengan melalui proses pemanasan, kemudian dijadikan barang keramik, seperti
cangkir teko, dalam teknik listrik digunakan untuk penyekat loceng dan mantal.
Keramik yang digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai daya
sekat yang besar dan dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti porselin dan
steatit. Bahan penyekat dari porselin seperti : penyekat lonceng,penyekat
mantel, penyekat cincin, penyekat tegangan tinggi, sekering pipa porselin, dan lain-lain.
Sedangkan bahan penyekat terbuat dari steatit, antara lain : sakelar, kontak tusuk,
manik-manik penyekat kawat penghubung yang dapat melentur (fleksibel) dan letaknya
berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk pembuatan bumbung penerus (tube),
pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas seperti kompor listrik, seterika,
dan
lain-lain.
4.
Plastik
Plastik merupakan paduan dari dua
bahan yaitu bahan perekat (seperti damar atau resin) dan bitumin dengan bahan
pengisi serbuk batu, serbuk kayu dan katun. Menurut paduannya, ada
bermacam-macam bahan plastik, diantaranya bakelit.
Ada
dua jenis plastik yang perlu kita ketahui, yaitu :
a.Thermoplastik.
Bahan ini pada suhu 600C sudah
menjadi lunak, dan pemanasan sampai mencair tidak merubah struktur kimiawi
b.
Thermosetting plastik
Bahan ini setelah mengalami
proses pencairan dan cicetak menjadi barang akan mengalami perubahan struktur kimiawi,
hingga tidak dapat lunak lagi walaupun dipanaskan.Beberapa bahan pengisi paduan
dalam pembuatan plastik selain yang telah disebutkan di atas, antara lain :
mika, alpha selulosa, kain kapas, kertas, asbes, grafit, karbon, dan kanvas.
5.
Karet, Ebonit dan Bakelit
a.
Karet
Karet merupakan bahan penting
untuk penyekat dalam teknik listrik yang terbuat dari getah bermacam-macam
pohon karet, salah satu diantaranya : Hevea Braziliensis yang menghasilkan
karet terbanyak dengan kualitas tinggi. Proses penyampuran karet kasar dengan
belerang dan bahan tambahan lainnya dibeut vulkanisasi. Untuk
mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara pemanasan uap,karena tekanan uap
dpat mencegah terjadinya pori dalam masa yang divulkanisir,
sedang
pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya
dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol. Karet kasar
juga merupakan bahan untuk pembuatan pita penyekat (dibuat dari bahan katun,
dicelupkan
dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada pita tersebut.
Pita
penyekat ini dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel
nadi
dan batu mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet
sebagai
penyekat
hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
b.
Ebonit
Bahan dasar ebonit adalah karet
dan untuk mendapatkan kekerasan dicampur dengan belerang dan bahan tambahan
lainnya sekitar 30 sampai 50 % dengan melalui proses vulkanisasi yang lama.
Dalam perdagangan ebonit berbentuk lempeng, batang atau pipa dengan
bermacam-macam ukuran.
c.
Bakelit
Bakelit adalah bahan paduan
secara kimia bermacam -macam zat yang pertama dibuat oleh perusahaan Bakelit
Co., yang kemudian dibuat oleh perusahaan lain dengan nama sendiri-sendiri,
seperti perusahaan Philips dari Belanda dengan nama philite, perusahaan Hasemeir
dengan nama hajalite yang dikenal dengan nama bakelit.
6.
Bahan Dipadatkan
Bahan penyekat yang dipadatkan
mula-mula cair kemudian dijadikan padat. bahan ini banyak dipakai sebagai
pelapis, pengisi, pemadatan (inpregnasi) dan perekat
bahan
penyekat padat. Beberapa bahan yang dipadatkan antara lain : lilin dengan parafin;
damar (gondorukem, arpus); bitumin; bahan-bahan pelarut seperti : kerosin
(minyak
tanah), gasolin, spiritus putih, bensin, methanol (methyl alkohol), ethanol (ethyl
alkohol), aceton, minyak terpentin, dll.; minyak pengering (minyak biji lena
dan
minyak
Tung); pernis (pernis minyak, pernis hitam, lak selulosa, pernis bakelit,
pernis
sirlak,
pernis gliptal); dan kompon (kompon bitumin, kompon kuarsa, dan kompon
kabel).
7.
Bahan Isolasi PVC
Polivinilklorida atau PVC adalah
hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Pada proses polimerisasi,
ikatan ganda yang melekat pada molekul vinilklorida diubah menjadi ikatan
tunggal. Ikatan yang bebas kemudian mengikat molekul-molekul vinilklorida lain
sehingga timbul molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC:Pada suhu kamar PVC
ini keras dan rapuh, dan supaya dapat digunakan sebagai bahan isolasi kabel,
PVC harus dicampur dengan bahan pelunak (plasticiser). Bahan lunak yang dicampur
umumnya sebanyak 20 % hingga 40 % kadang-kadang bahkan lebih, dan hasil campuran
ini disebut kompon PVC. Untuk membedakan PVC yang belum dicampur dinamakan
damar PVC (PVC resin). Kompon PVC kabel ini harus digunakan bahan pelunak
dengan sifat-sifat listrik yang baik, tidak boleh menguap, dan tidak boleh menjalarkan
nyala api. Damar PVC sendiri walaupun dapat dibakar, tetapi akan padam sendiri
apabila sumber apinya disingkirkan.
Berat
jenis damar PVC sekitar 1,4 tergantung jenis dan banyaknya bahan yang dicampurkan,
sedangkan berat jenis kompon PVC berkisar antara 1,25 – 1,55. Damar PVC memiliki
ketahanan cukup baik terhadap sejumlah besar bahan kimia lain, dan dengan menggunakan
bahan pelunak yang tepat dapat diciptakan kompon PVC yang tahan terhadap bahan
kimia tertentu.Salah satu kelemahan kompon PVC akibat digunakan bahan pelunak
adalah ketahanan terhadap tekanan, yaitu kalau ditekan cukup lama dan cukup
kuat kompon PVC tidak dapat pulih dan makin tinggi suhunya makin kurang
ketahanan terhadap tekanan tersebut. Umumnya kompon PVC hanya dapat digunakan
sampai suhu 700 C terus menerus. Tetapi dengan menggunakan bahan pelunak khusus
dapat dibuah sampai suhu lebih tinggi sampai 1050C.
8.
Polietilen atau PE
Polietilen atau PE adalah hasil
polimerisasi dari etilen H2C = CH2, dengan sifat-sifat listrik lebih baik dari
pada yang dimiliki PVC. Hanya PE lebih mudah terbakar. Kalau PE dibakar, nyala
apinya akan tetap menjalan, juga setelah sumber apinya disingkirkan.Karena itu
PE hampir tidak digunakan untuk kabel-kabel arus uat, kecuali XLPE (crosslinked polyethylene). Karena
sifat PE yang baik pada frekuensi tinggi, maka banyak digunakan untuk kabel kabel
telekomunikasi. Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah menyerap air,
dan kalau digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan isolasi PVC akan
lebih menurun dibandingkan dengan PE.
PENYEKAT
BENTUK CAIR
1.
Cairan
Cairan atau bahan bentuk cair
adalah benda yang pada suhu biasa berbentuk cair dan umumnya tidak dalam
keadaan murni tetapi merupakan persenyawaan macam macam unsur.
a.
Air
macam-macam air di alam, antara :
air hujan, air sumur, air tambang atau mineral,dan air laut. Semua air tersebut
bukan bahan penyekat, tetapi sebaliknya akan
membahayakan
penyekat karena sifatnya yang merusak seperti terjadi karat karena beroksidasi
dengan air tersebut. Air suling atau air murni dapat disebut sebagai bahan
penyekat walaupun masih dapat mengalirkan arus listrik dalam jumlah yang sangat
kecil. Karena air dalam susunan kimianya mengandung zat asam yang mudah
bergabung dengan logam, maka air tidak dipakai sebagai penyekat listrik secara
langsung. Kalau ada air yang digunakan dalam peralatan/mesin listrik, fungsinya
hanya sebagai pendingin dan tidak langsung berhubungan dengan hantaran atau
bagian yang bertegangan listrik.
b.
Minyak Transformator
Minyak transformator adalah hasil
pemurnian minyak bumi yang diperlukan untuk pendingin. Karena transformator,
tahanan pengasut, penghubung tenaga, atau yang bekerja dengan tegangan tinggi
sangat membutuhkan pendinginan. Tanpa pendinginan yang baik akan merusak
penyekat inti, lilitan dan bagian lain yang perlu. Beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi sebagai minyak transformator, antara lain :
? Minyak harus cair dan jernih,
tidak berwrna (transparan)
? Bebas dari komponen air, asam,
alkali, aspal, ter, dan sebagainya
? Campuran abu (arang) pada
minyak baru tidak lebih dari 0,005 %
? Minyak baru tidak boleh
mengandung asam 0,05 mg KOH/g
? Minyak yang pernah dipakai
mengandung asam 0,4 mg KOH/g.
? Pengantar panas + 0,0015 W/cm
pada suhu + 200C, atau pengantar pana tidak lebih dari 0,02 W/cm pada suhu +
800C.Mengingat persyaratan di atas sangat berat, maka perlu tindakan pencegahan
untuk mempertahankan kondisi yang diinginkan, antara lain :
? Pengawasan dalam pengiriman
atau transport
? Tempat penyimpanan, baik wadah
maupun gudang
? Pengontrolan selama dipakai
? Segera dibersihkan jika mulai
kotor
? Tempat dan cara pembersihan
yang baik
? Minyak harus selalu tertutup
rapat
? Menambah atau mengganti minyak
harus elalui disaring dengan sempurna
? Saringan harus baik, jangan ada
bagian-bagian kecil dari saringan terbawa dalam minyak, misalnya potongan kecil
filter, serat-serat dan kotoran lainnya.
c.
Minyak Kabel
Minyak kabel merupakan salah satu
pemurnian minyak bumi yang dibuat pekat dengan cara dicampur dengan damar.
Minyak kabel digunakan untuk memadatkan penyekat kertas pada kabel tenaga,
kabel tanah, dan terutama kabel tanaga tegangan tinggi.Selain untuk menguatkan
daya sekat dan mekanisnya penyekat kertas, juga untuk menjaga atau menahan air
supaya tidak dapat meresap dan sekaligus sebagai
dielektrikum. Minyak yang
digunakan sebagai dielektrikum pada kondensaor kertas
keadaannya
lebih padat, dan pada suhu 35 – 500C, keadaannya padat sekali.
c.
Rangkuman 1 :
Suatu benda yang akan digunakan
untuk keperluan bahan -bahan listrik baik baik sepeti untuk bahan konduktor,
bahan isolator, maupun dijadikan sebagai bahan semi konduktor, harus diuji
terlebih dahulu mengenai sifat-sifat dan karakteristiknya agar sesuai dengan
keperluan bahan listrik yang akan digunakan. Beberapa sifat bahan listrik tersebut
di antaranya adalah sifat fisis, sifat mekanis, dan sifat kimia.Dalam
menentukan bahan yang akan dijadikan sebagai penyekat bahan listrik,maka
seperti sifat fisis, sifat mekanis, sifat termis dan sifat kimia sangat penting
untuk dilakukan suatu pengujian. Adapun macam-macam bentuk penyekat yang umum digunakan
dalam ketenagalistrikan yaitu berbentuk padat, caira, dan gas. Disamping itu penyekat
juga dapat dikelompokkan berdasarkan kelas suhu maksimum yang diizinkannya
yaitu kelas Y, kelas A, kelas E, kelas B, kelas F, kelas H dan kelas C. Pada
penyekat bentuk padat bahan listrik ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, diantaranya yaitu : bahan tambang, bahan berserat, gelas dan keramik,
plastik, karet, ebonit dan bak elit, dan bahan-bahan lain yang dipadatkan. Bahan
penyekat yang berbentuk cairan yang banyak digunakan pada teknik listrik adalah
air, minyak transformator, dan minyak kabel. Sedangkan beberapa macam bahan
penyekat dari bentuk gas yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik diantaranya
: udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.
3.
Pembagian Kelas Bahan Penyekat
Berdasarkan
suhu maksimum yang diizinkannya, maka bahan penyekat listrik
dapat
dibagi menjadi:
Kelas
|
Maksimum Temperatur ( 0 C )
|
Kelas
|
Maksimum
Temperatur ( 0
C
)
|
Y
A
E
B
|
90
150
120
130
|
F
H
C
|
155
180
180 ke atas
|
1.
Kelas Y
Yang termasuk dalam kelas ini
adalah bahan berserat organis (seperti kertas, karton katun, sutera, dan
sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup laiinya.
Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.
2.
Kelas A
Yaitu bahan berserat dari kelas Y
yang telah dicelup dalam pernis atau kompon atau yang terendam dalam cairan
dielektrikum (seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam minyak).
Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelum, termasuk
kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan daman polyamide.
3.
Kelas E
Yaitu bahan penyekat kawat enamel
yang memakai bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan
bahan pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit,
film triacetate, film dan serat polyethylene terephthalate.
4.
Kelas B
Yaitu bahan bukan organik
(seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu
dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan dasar minyak
pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
5.
Kelas F
Yaitu bahan bukan organik yang
dicelup atau direkat menjadi satu dengan eposide,polyurethane atau pernis lain
yang tahan panas tinggi.
6.
Kelas H
Yaitu semua bahan komposisi bahan
dasar mika, asbes dan gelas fiber dicelup dalam silikon dan tidak mengandung
sesuatu bahan organis seperti kertas, katun dll.
7.
Kelas C
Yaitu bahan bukan organik yang
tidak dicelup dan tidak terikat dengan zat-zat
organik,
seperti : mika, mikanit, yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat bukan
organik), mikalek, gelas dan bahan keramik. Hanya satu bahan organis saja yang
termasuk kelas C yaitu polytetrafluoroethylene (teflon).
BAHAN
PENYEKAT GAS
1
Macam-Macam Gas
Gas merupakan benda teringan dan
tidak mempunyai bentuk dan volume yang
tetap.Beberapa
macam bahan gas yang dpat dijadikan sebagai penyekat, antara lain :
a.
Udara
Susunan udara di bumi hampir 80 %
terdiri dari Nitrogen (N 2) dan kira-kira 20 % adalah Oksigen (O2), yang
lain-lain macam gas dan uap hanya 1 % saja yaitu Argon, Helium, Neon, Kripton,
Xenon, dan Carbondioksida (CO2).Dalam peralatana dan mesin listrik disengaja
atau tidak udara merupakan sebagian dari penyekat lain yang telah ditentukan,
seperti antara kawat-kawat jaringan listrik, udara dipakai sebahai penyekat.
Pada tegangan yang tidak terlalu tinggi udara adalah penyekat yang baik, karena
kebocoran melalui udara adalah kecil sekali. Tetapi bila tegangan antara dua
penghantar atau elektroda menjadi terlalu tinggi, maka akan ada arus yang meloncat
melalui udara yang disebut tegangan tembus. Bila jarak antara dua penghantar
tidak begitu besar, keteguhan -listrik udara kurang lebih 3 sampai 5 V/mm,
tetapi
keteguhan ini akan menurun bila jarak antara kedua elektroda itu semakin besar.
Artinya
besar tegangan tembus (breakdown voltage) dari udara tidak sebanding dengan jarak
antara kedua elektroda tersebut. Untuk keamanan maka harus menggunakan penyekat
padat. Tekanan udara juga berpengaruh terhadap keteguhan-listrik dari
udara/gas, dimana keteguhan akan naik apabila tekanan udara/gas naik, dan
sebaliknya akan turun apabila tekanan udara/gar menurun.Udara banyak digunakan
sebagai pendingin mesin, generator, dan transformator dengan vetilator atau
pompa.
b.
Nitrogen
Jenis gas ini tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa, begitu pula tidak dapat terbakar, tidak memelihara
pembakaran, sangat larut sedikit dalam air dan sukar bersenyawa dengan unsur
lain. Gar ini dihasilkan dengan cara penyulingan bertingkat udara cair yaitu
dengan pendinginan dan pemampatan udara dapat menjadi cair. Penyulingan dilakukan
untuk menguapkan gas nitrogen pada titik didih – 1960C, sehingga tinggal oksigen
cair, warnanya biru muda.Nitrogen merupakan penyekat juga, karena 80 % terdiri
dari nitrogen, dan digunakan sebagai pengontrol saluran kabel
pengisi/distribusi untuk mengetahui masih baik/tidaknya penyekat kabel yang
dipakai. Pada kabel tanah sering terjadi kerusakan penyekat akibat adanya
karat, kerusakan mekanis atau kerusakan lapisan timah hitam karena tergores atau
retak, sebagai akibat tanah longsor, gempa bumi dan sebab lain.Pada kabel
dengan penyekat (kertas, kain pernisan, karet, dan sebagainya) yang masip tidak
dapat segera diketahui jika terjadi keretakan/kerusakan penyekatnya. Maka sekarang
kabel tidak dibuat masip tetapi bagian tengahnya berlubang yang merupakan saluran.
Saluran ini diisi gas nitrogen dengan tekanan 1 – 1,5 kg/cm2. Apabila terjadi keretakan/kerusakan
kabel maka terjadilah kebocoran nitrogen pada tempat keretakan tersebut,
sehingga tekanan nitrogen pada kabel menurun. Dengan demikian dapat segera
diketahui terjadinya kerusakan kabel. Untuk tekanan sedang digunakan sekitar 2,5
– 3 kg/cm2. Dengan digunakan sistem ini ternyata bahan penyekat padat yang dipakai
dapat lebih hemat daripada yang masip. Ada juga kemungkinan dinaikkannya tekanan
gas menjadi + 15 kg/cm2, tetapi masih jarang dipakai.
c.
Hidrogen
Hidrogen bebas hanya terdapat
sedikit dalam lapisan udara. Gas gunung berapi juga mengandung hidrogen tetapi
bercampur dengan zat lain. Sebagai persenyawaan dalam jumlah besar misalnya
pada air, hidrokarbon, dsb., hidrogen diperdagangkan dalam botol-botol baja
dengan tekanan 150 atmosfir (atm). Sifat hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa, merupakan gas teringan, dimana pada 00C dan 76 cg Hg, satu
liter Hidrogen beratnya 0,09 gram. Dalam bentuk cair mudah terbakar tetapi
tidak memelihara pembakaran. Hidrogen mudah bergabung dengan oksigen dan chlor
dan merupakan pereduksi yang kuat. Gas hidrogen ini dibuat dengan cara :
elektrolisa air,dan dengan cara mendinginkan gas air (CO + H2) sampai – 1910C,
dimana gas CO mengembun tinggal H2 saja.Keuntungan penggunaan gas hidrogen
dibandingkan dengan udara pada sistem pendingin turbogenerator dan kondensor
sinkron, antara lain :
>Kerugian ventilasi berkurang
8 sampai 10 kali, dan efisiensi mesin mencapai 0,7 sampai 1 prosen lebih
tinggi, dan kepekaan hidrogen lebih rendah 8 – 10 kali dari
Udara
> Rata-rata pemindahan panas
oleh hidrogen pada bagian-bagian panas 1,35 kali lebih banyak dan daya hantar
panas hidrogen 6,7 kali lebih besar, sehingga dapat
mengurangi
20 % keaktifan bahan (baja dan tembaga)
>Daya tahan penyekat meningkat
dengan tidak adanya oksidasi. Debu dan lembab sangat berkurang sehingga
mengurangi jumlah periode pemeliharaan dan perbaikan
>Karena tidak ada bahaya
kebakaran jika terjadi kerusakan pada penyekat lilin, maka tidak dibutuhkan
pengaman kebakaran.
>
Kebisingan suara berkurang sekali
>Pendingin
yang dibutuhkan relatif lebih rendah
d.
Carbon Dioksida
setiap pembakaran carbon dengan
oksigen yang berlebihan akan menghasilkan
carbondioksida.
Gas ini tidak berwarna, menyebabkan rasa segar pada air, tidak terbakar bahkan
dapat memadamkan nyala api dan larut dalam air. Dalam teknik listrik gas
karbondioksida juga digunakan dalam turbogenerator. Jika suatu mesin dengan pendingin
hidrogen akan diganti dengan pendingin udara atau sebaliknya, sedang mesin tetap
jalan, maka gas hidrogen yang diganti harus terbuang keluar dahulu. Begitu pula
jika udara akan diganti gas hidrogen, udara harus bersih terbuang dahulu. Sebab
percampuran antara hidrogen dengan udara mengakibatkan ledakan, dimana jika
terjadi dalam suatu mesin sangat berbahaya.